BeritaNasionalRantepaoSuara RakyatToraja Utara

Anak Korban Menangis Histeris Panggil-panggil Ibunya yang Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

×

Anak Korban Menangis Histeris Panggil-panggil Ibunya yang Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Sebarkan artikel ini

Anak Korban tertimbun longsor di Buntao Toraja Utara menangis histeris pangil-panggil ibunya. (Foto:Hendra/Ramapos)

Ramapos.com, Toraja Utara – Pencarian korban longsor di Tembamba, Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terus dilakukan.

Pencarian hari kedua, Sabtu 27 April 2024 yang dimulai sejak pagi diwarnai isak tangis keluarga korban.

Pantauan Ramapos, anak korban menangis histeris memanggil ibunya sambil meminta tolong kepada Tim SAR gabungan agar segera dipertemukan dengan ibunya.

“Saya sangat minta tolong kepada kalian semua untuk membantu mencari ibu saya,” kata anak korban yang diketahui bernama Vika, sambil menangis histeris lantaran tak kuasa kehilangan sosok ibu.

Sambil dipeluk beberapa warga dan Tim SAR gabungan, Vika terus memanggil-manggil ibunya. Duka mendalam nampak dari raut wajahnya.

Warga yang menyaksikan kejadian itu pun tak kuasa menahan kesedihan dan turut meneteskan air mata.

Diketahui, korban yang belum ditemukan yakni seorang ibu bernama Margaretha yang memiliki dua anak, Vika (P) dan Faisal (L).

Korban tersapu longsor di Tembamba, Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Sulsel pada Jumat 26 April 2024 bersama sejumlah warga lainnya saat dalam perjalanan menghadiri upacara adat rambu solo (acara duka) di Tallang Sura.

Dalam perjalanan, kendaraan (mobil truck) mereka tidak dapat melintas lantaran dihadang longsor. Seluruh badan jalan tertutup material tanah.

Mereka pun memutuskan untuk berjalan kaki. Di pertengahan jalan, terjadi longsor susulan dan delapan orang itu tersapu material longsor.

“Mereka dari Sangalla’ mau ke Salurangga karena ada acara pesta (Rambu Solo’) di situ,” kata warga setempat, Musa kepada wartawan seusai mengevakuasi korban ke rumah sakit.

“Mereka naik truk. Tapi sampai di lokasi longsor, mereka jalan kaki karena mobil tidak bisa melintas. Pas di tengah longsor, terjadi longsor susulan sehingga mereka tertimbun,” jelasnya.