Longsor memutus akses jalan penghubung Makale-Bittuang, Tana Toraja, tepatnya di Lembang Kole Palian, Kecamatan Bittuang. (Ist)
Ramapos.com, Tana Toraja – Tingginya intensitas hujan mengguyur Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa pekan terakhir menyebabkan bencana tanah longsor di sejumlah titik. Longsor memutus akses jalan.
Seperti di Palian, Kecamatan Bittuang, material longsor menutup badan jalan penghubung Bittuang-Kota Makale sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Diaspora alias perantau yang balik kampung pun terjebak. Mereka terpaksa menenteng alas kaki dan menggendong koper melewati tanah berlumpur.
“Penumpang mobil dari Makassar oh Pare-Pare,” kata pria perekam perantau yang sedang menggendong dan menenteng koper saat melewati longsor, Sabtu 13 April 2024.
Beberapa warga yang berjalan kaki pun ikut nyungsep karena jalanan licin.
Lebih lanjut, warga mengatakan jika tidak segera ditangani berpotensi menyebabkan terjadinya longsor susulan.
“Ini kemungkinan akan habis, tanahnya masih terus bergerak,” ujarnya.
Diketahui, longsor menerjang jalan poros Makale-Bittuang pada Sabtu 13 April 2024. Material menutup badan jalan penghubung Makale-Bittuang, tepatnya di Lembang Kole Palian.
Dua mobil yang melintas saat peristiwa itu terjadi bahkan nyaris tertimbun dan kini terjebak diantara longsor.
Informasi dihimpun, alat berat pemerintah daerah (Pemda) Tana Toraja telah dikerahkan ke lokasi bencana namun terkendala beberapa hal.