Paroki Maria Bunda Allah Kondodewata turun tangan buka akses jalan Simbuang-Mappak yang tertutup material longsor (ist).
Ramapos.com, Tana Toraja – Lambannya pemerintah daerah (Pemda) Tana Toraja mengevakuasi material longsor yang menutup badan jalan poros Mappak menuai kritikan Paroki Maria Bunda Allah Kondodewata.
“Singkatnya agar pemerintah terkait tidak menutup mata melihat persoalan yang ada di tengah masyarakat,” kata Pastor Paroki Kondodewata, Marsel Manggau kepada Ramapos, Rabu sore.
Diketahui pada 26 Maret kemarin, longsor menerjang dua desa di Kecamatan Mappak, yakni kelurahan Kondodewata dan Lembang Tanete. Material longsor di sejumlah titik menutup badan jalan menyebabkan akses lumpuh total. Sehingga ratusan keluarga (KK) terjebak dan terisolir.
Kendati demikian, Paroki Kondodewata turun tangan memfasilitasi solar untuk alat berat, honor operator serta menyediakan dua unit dump truk untuk membersihkan jalan tertutup material longsor.
“Semua kami lakukan dari pihak Gereja Katolik Paroki Kondodewata karena panggilan hati dan keprihatinan kepada masyarakat terpencil dan terisolir. Kemudian kami menyediakan dua unit mobil tongkang (dump truck) yang kami sewa untuk mengangkut tanah longsor,” jelasnya.
Pastor Marsel berharap, pihak pemerintah lebih peka menyikapi segala persoalan yang dialami masyarakat baik yang ada di kota maupun pelosok desa utamanya pemeliharaan akses jalan Simbuang-Mappak yang jauh dari kata layak.
“kami berharap agar pemerintah rajin memelihara lancarnya akses jalan poros provinsi ini agar kesan umum masyarakat Simbuang-Mappak tentang tanggung jawab pemerintah tidak selalu negatif,” pungkasnya.
Dia menambahkan, semua pengeluaran itu merupakan inisiatif Paroki Maria Bunda Allah Kondodewata terhadap ratusam keluarga yang terisolir.
Hingga berita ini ditayangkan, BPBD Tana Toraja belum merespon Ramapos.
Sebelumnya diberitakan, ratusan keluarga (kk) di Kelurahan Kondodewata dan Lembang Dewata, Kecamatan Mappak, Tana Toraja, Sulsel, terisolir usai jalan poros diterjang longsor. Aliran listrik juga terputus sehingga kondisi gelap gulita.
“Hujan melanda wilayah kecamatan Mappak beberapa hari terakhir membuat longsor di mana-mana sehingga jalan Poros Buangin tertutup dan amblas, tidak bisa di lewati roda empat,” kata Lurah Kondodewata, Thomas Tangsumalong kepada Ramapos, Rabu 3 April 2024.
“Khususnya Kecamatan Mappak, kurang lebih 300 kk di Kondodewata dan Lembang Dewata terisolir. Tapi karena ini jalan provinsi, dampaknya sampai ke Simbuang dinda,” jelasnya.
Thomas mengatakan, terputusnya aliran listrik membuat jaringan telepon juga tidak dapat digunakan sehingga peristiwa baru dilaporkan beberapa hari setelah kejadian.
Kendati demikian, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja namun tidak direspon hingga kini.