Wakil Ketua DPRD Tana Toraja, Yohanis Lintin mengunjungi korban tanah longsor Makale Selatan di tenda darurat
Ramapos.com, Tana Toraja – Wakil Ketua DPRD Tana Toraja, Yohanis Lintin Paembongan mengunjungi warganya di Lembang Randanbatu dan Kelurahan Pasang, Kecamatan Makale Selatan yang terisolir akibat dikepung longsor, Rabu 17 April 2024.
Diketahui, longsor menerjang dua desa itu di sejumlah titik sejak Sabtu 13 April 2024, bersamaan dengan tragedi longsor di Palangka yang mengakibatkan 16 korban jiwa.
Selain merusak tiga rumah warga, longsor di Palino Randanbatu dan Pasang menyebabkan akses jalan masuk keluar desa terputus dan mengakibatkan 40 keluarga (KK) terisolir.
Yohanis didampingi fraksi PDI Perjuangan, Ikal Paterson, pemerintah setempat dan tenaga medis, meninjau langsung kondisi korban di lokasi bencana sekaligus menyerahkan bantuan.
“Iya dinda, tadi kami sudah turun meilhat kondisi korban dan menyerahkan sedikit bantuan untuk membantu kebutuhan di dapur umum swadaya warga,” kata Yohanis Lintin kepada Ramapos, Rabu 17 April 2024.
Ketua Partai PDI Perjuangan Tana Toraja itu mengungkap, tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, namun terputusnya akses jalan membuat warga kesulitan mendapatkan kebutuhan bahan pokok.
“Menurut keterangan dari warga belum ada bantuan sembako dari pemerintah yang mereka terima. Mereka kesulitan mendapatkan bahan makanan karena kendaraan mereka tidak bisa keluar dari desa,” ujarnya.
Dia menuturkan, sejumlah KK di beberapa dusun bahkan telah membongkar rumahnya karena khawatir longsor susulan yang lebih besar. Sebab, terjadi retakan bukit sekitar pemukiman.
Dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal dan segera memberikan bantuan bahan makanan.
“Warga sangat berharap, pemerintah dalam hal ini instansi terkait secepatnya menangani longsor agar masyarakat punya akses keluar khususnya anak-anak sekolah dan juga untuk mobilisasi logistik kalau ada bantuan,” ujarnya.
“Itu juga menjadi harapan saya karena kondisi warga memang saat ini mengkhawatirkan dan perlu direlokasi,” jelasnya.
Sementara Ketua RT Palino, Paulus Miri menuturkan tiga rumah warga rusak parah seusai diterjang longsor. Puluhan KK juga perlu direlokasi sebab rawan longsor susulan karena posisi rumahnya di bawah gunung yang sudah terjadi retakan.
“Ada 12 rumah yang yang perlu direlokasi dan sudah kami sampaikan ke pemiliknya. Mereka siap direlokasi dan berharap ada intervensi dari pemerintah,” ujarnya.
Saat ini, warga telah berjibaku mendirikan posko pengungsian seadanya untuk korban namun masih kekurangan bahan pangan.
“Sudah empat hari longsor tapi belum ada bantuan alat berat untuk membersihkan longsor jadi warga dan korban membuat posko darurat,” ungkapnya.